Watansoppeng, Centerinvestigasi.id - KASUS yang kembali menimpa Sabi, setelah tanda tangannya dipalsukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, hal itu pernah dilaporkan oleh Sabi di Sentra Pengaduan , Kepolisian Terpadu
(SPKT), Markas Polisi Resort (Mapolres) Soppeng beberapa bulan yang lalu, atas dugaan pemalsuan tanda tangan.
Namun hal itu tidak bisa dibuktikan oleh pihak penyidik polres Soppeng, karena surat yang diduga dipalsukan, tidak ada aslinya.
Kendati demikian kini Sabi Laki laki (60) Warga Codong,
Kembali kecewa atas hilangnya kayu dilokasinya yang pernah digagalkan dan dihentikan sebelumnya pada saat itu, namun sekarang kayu tersebut sudah benar-benar hilang, dicuri Orang yang belum diketahuinya, di Desa Labae, Kecamatan Citta, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada Selasa (19/03).
Awal mula kejadian, munculnya Surat Pernyataan yang diduga fiktif, karena pada saat itu, Sabi sempat menghentikan aktivitas penebangan kayu yang diduga dilakukan oleh pihak Desa Labae, di lokasi itu.
Kejadian sebelumnya Sabi sempat di mediasi beberapa kali setelah Sabi menghentikan aktivitas penebangan kayu dilokasi tersebut.
Namun Sabi tidak pernah terima mediasi, karena tanah yang dikelolah itu merupakan tanah yang dikuasai sejak dulu oleh orang tuanya hingga mereka yang kuasai sampai sekarang.
Adapun isi Surat Pernyataan menyatakan, bahwa Sabi memberikan atau mengembalikan tanah tersebut kepada pihak Desa Labae, untuk di jadikan pekuburan Umum, hal itu tidak diakuinya.
Alasan Sabi tidak mau mengakui, ataupun mengalah karena, disurat pernyataan tersebut Tanda tangannya atas nama Sabire bukan mereka yang tanda tangani.
Menurut Sabi bahwa dirinya tidak pernah bertanda tangan di Surat Pernyataan itu, apalagi mereka tidak tau bertanda tangan." Saya tidak mungkin bertanda tangan, karena saya cuma bisanya Majempolo saja", tuturnya.
Lanjut Sabi, menuturkan bahwa dirinya akan, melaporkannya kembali kejadian itu ke Pihak berwajib atas dugaan pencurian kayu. "Saya akan laporkan kajadian itu karena kayu yang dicuri, saya sendiri tanam ," bebernya.
(Tim CIR).
