Oleh: RUSMIN, Pimpinan Redaksi (PIMRED) Media Centerinvestigasi.id
Dalam era informasi yang berkembang pesat, keakuratan dan ketepatan dalam mengukur suatu fakta menjadi faktor kunci dalam menyajikan berita dan opini yang objektif. Seperti pepatah lama mengatakan, “Jika Anda mengukur sesuatu dengan cara yang salah, hasilnya pun pasti akan salah.” Prinsip ini berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menilai kebijakan publik dan isu sosial.
Sering kali, opini publik terbentuk dari pengukuran yang keliruโbaik karena kurangnya data, kesalahan metode, maupun faktor subjektivitas yang tidak terkontrol. Misalnya, ketika sebuah kebijakan dinilai hanya berdasarkan satu indikator tanpa mempertimbangkan faktor lain yang berpengaruh, maka kesimpulan yang diambil bisa menyesatkan. Oleh karena itu, metode yang digunakan harus valid dan sesuai dengan standar analisis yang benar.
Dalam menilai efektivitas suatu program bantuan sosial, misalnya, kita tidak bisa hanya melihat jumlah penerima manfaat tanpa mengukur dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Begitu pula dalam mengkritisi pembangunan infrastruktur, kita perlu mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan manfaat jangka panjangnya, bukan sekadar anggaran yang dikeluarkan.
Dalam dunia jurnalistik, penggunaan data yang akurat dan metode analisis yang tepat merupakan suatu keharusan. Setiap berita atau opini yang disajikan harus berlandaskan fakta yang terverifikasi, bukan sekadar asumsi atau persepsi sepihak. Prinsip ini juga menjadi pegangan dalam Kode Etik Jurnalistik, yang mengharuskan wartawan bekerja secara profesional, independen, dan berimbang.
Dengan mengukur secara tepat dan menggunakan standar yang objektif, kita tidak hanya menyajikan informasi yang kredibel, tetapi juga membantu masyarakat memahami isu-isu yang kompleks dengan lebih jernih. Oleh karena itu, baik sebagai jurnalis maupun sebagai masyarakat umum, kita perlu memastikan bahwa setiap opini yang dibangun memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pada akhirnya, mengukur dengan tepat bukan hanya tentang mendapatkan hasil yang benar, tetapi juga tentang menjaga integritas informasi yang kita sampaikan. Di era disinformasi seperti sekarang, kebenaran adalah aset yang harus kita jaga bersama demi masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya.



















