Kolaka, Centerinvestigasi.id – Akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Lambuya (Kabupaten Konawe) dan Motaha (Kabupaten Kolaka Timur) lumpuh total pada Sabtu (27/7). Warga dari berbagai desa turun ke jalan memblokade jalur tersebut sebagai bentuk protes terhadap lambannya respons pemerintah atas kerusakan parah yang tak kunjung diperbaiki.
Aksi ini menjadi luapan kekecewaan masyarakat yang selama bertahun-tahun menuntut perbaikan jalan, namun tak kunjung mendapat perhatian serius. Jalan rusak ini telah menghambat aktivitas harian dan menyebabkan kerugian ekonomi akibat terganggunya distribusi hasil pertanian dan perdagangan.
> “Sampai hari ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Padahal ini jalan utama masyarakat. Kami lelah hanya dijanji-janji. Hari ini kami turun jalan agar pemerintah buka mata dan telinga,” tegas salah satu tokoh masyarakat.
Warga memblokir jalan menggunakan batang kayu, ban bekas, dan alat berat seadanya. Akibatnya, kendaraan dari kedua arah tidak bisa melintas. Aktivitas masyarakat pun lumpuh total, termasuk arus logistik antara Konawe dan Koltim. Minggu (27/07).
Massa menyatakan blokade akan terus berlangsung hingga ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah maupun provinsi mengenai jadwal pasti perbaikan jalan.
> “Kami tidak minta proyek besar. Kami hanya ingin pemerintah hadir dan peduli. Jalan ini seperti kubangan kerbau. Saat hujan becek dan berlumpur, saat panas berdebu. Sangat berbahaya, apalagi untuk anak sekolah dan ibu hamil,” kata peserta aksi lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Daerah maupun Dinas PU Provinsi Sultra. Aparat keamanan tampak berjaga di lokasi untuk mencegah potensi konflik.
Aksi warga ini mencerminkan mulai runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Jika tuntutan tak segera direspons, gelombang protes diperkirakan akan meluas dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat.
Pewarta: Tim Kolaka
Editor: Min