Jakarta, Centerinvestigasi.id, 9 Agustus 2025 — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, bersama empat orang lainnya berinisial ALH, AGD, DK, dan AR, sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kolaka Timur.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menyampaikan penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengumpulkan bukti permulaan yang dinilai cukup. Bukti tersebut antara lain berasal dari keterangan saksi, dokumen, dan hasil analisis penyidik.
“Kelima tersangka ditahan untuk 20 hari pertama di rumah tahanan KPK maupun rutan kepolisian yang berbeda,” ujar Fitroh di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Dalam penyidikan awal, para tersangka diduga menerima imbalan sebesar sekitar 8 persen dari nilai total sejumlah proyek di Kolaka Timur senilai Rp126,3 miliar. Total dugaan penerimaan mencapai sekitar Rp9 miliar, yang menurut KPK diserahkan secara bertahap.
Proyek-proyek tersebut, berdasarkan temuan sementara, baru terlaksana sekitar 20–30 persen. KPK menyatakan, penanganan cepat diperlukan untuk mencegah potensi kerugian negara yang lebih besar.
KPK masih menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain serta dugaan aliran dana di luar para tersangka. Lembaga antirasuah tersebut menegaskan akan menindak tegas setiap praktik korupsi tanpa pandang bulu.
Pewarta: Tim
Editor: Min
